Zoodiax.com

Blog dan Zodiac

Neneng Beli Obat Penggugur Kandungan untuk Putrinya Pakai Uang KJP dan Zakat Fitrah Lebaran

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membeberkan asal uang yang dipakai Neneng Komala Dewi atau NKD (47) membeli obat penggugur kandungan untuk putrinya yakni HR (16). Neneng merupakan ibu asal Jakarta Timur yang hobi merekam putrinya saat berhubungan badan dengan sang pacar. Ia panik ketika mengetahui HR berada dalam kondisi hamil pada April 2024.

Setelah upaya yang dilakukan untuk menggugurkan kandungan tak berhasil, Neneng lalu meminta bantuan kepada temannya, yaitu Nyai (54) untuk mencarikan obat penggugur. Neneng memberikan uang Rp2 juta kepada Nyai untuk dibelikan obat penggugur kandungan di Jakarta Timur. Sebagai informasi, berdasarkan keterangan dari warga sekitar, Neneng disebut tidak bekerja dan mengalami gejala gangguan jiwa.

Selepas mengonsumsi obat penggugur itu, HR akhirnya melahirkan di kamar mandi rumahnya pada pertengahan April 2024, saat itu usia kandungannya baru menginjak 26 minggu. Ledakan Keras di Pusat Tel Aviv, Belasan Tentara Israel Roboh Dalam Sehari di Front Gaza Lebanon Halaman 4 Sepasang Kekasih Pelaku Aborsi di Ngantang Malang Diringkus Polisi, Beli Obat Penggugur Rp 1,6 Juta Suryamalang.com

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all KJP Agustus 2024 Kapan Cair? Ini Jadwal dan Peringatan Disdik DKI Jakarta untuk Penerimanya Bangkapos.com Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all

Obat Herbal untuk Tangan dan Kaki Sering Kesemutan, dr Zaidul Akbar Ungkap Cara Mengobatinya Serambinews.com Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman 4 Terkuak Kebusukan AS di Perang Ukraina vs Rusia, Ternyata untuk Jual Senjata dan Pencucian Uang Serambinews.com

Setelah itu, Neneng membawa HR dan bayi laki laki tersebut ke Puskesmas Malaka Jaya untuk penanganan sekaligus memotong ari ari. Guna mengelabui petugas, Neneng membawa bayi laki laki itu dalam kondisi terbungkus plastik dan kardus. "Dimasukkan dalam plastik hitam dan kardus dengan kondisi ari ari atau plasenta masih menempel oleh Neneng agar tak ketahuan oleh pihak keluarga," kata Nicolas, Selasa (21/5/2024).

Neneng mengaku kepada petugas di puskesmas bahwa bayi itu ia temukan di toilet umum dekat kontrakannya. Ia juga mengatakan bayi laki laki itu dilahirkan oleh seorang pengamen wanita. Namun, saat tiba di Puskesmas, kondisi bayi laki laki yang dilahirkan RH memburuk sehingga tim dokter merujuk korban ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.

Nahas, bayi laki laki tersebut mengembuskan napas terakhirnya saat tengah dalam perawatan medis. Kondisi korban yang memprihatinkan saat dibawa ke RSKD Duren Sawit membuat tim medis curiga. Mereka kemudian menghubungi Polsek Duren Sawit dan Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Dari hasil penyidikan, jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur lalu mengamankan Neneng, HR, dan N dengan barang bukti sejumlah obat obatan penggugur kandungan. Akibat perbuatannya, Neneng dikenakan pasal 76c Jo pasal 80 Ayat 3 dan atau pasal 77 a dan atau pasal 76 b jo 77b UU RI nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 346 KUHP dan atau pasal 531 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Ketika diperiksa, Neneng mengaku merekam adegan hubungan intim itu karena takut dengan pacar anaknya.

Kesaksian Neneng berbeda dengan pengakuan pacar HR yang berinisial AR. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean, mengatakan Neneng sempat mengajak AR berhubungan badan, tetapi ditolak. "NKD suka dan ingin berhubungan sama pacar anaknya. Tapi pacar anaknya tidak mau berhubungan dengan alasan NKD, katanya bau," paparnya, Rabu (22/5/2024).

Ia menyebut Neneng suka dengan AR dan merekam persetubuhan anaknya itu sejak November 2023. "Dia (Neneng) suka sama pacar anaknya," jelasnya. Adapun,Neneng dan HR tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur, sedangkan AR tinggal di sebuah kos di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Perekaman adegan asusila dilakukan di kos AR dengan menggunakan handphone Neneng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *